Kamis, 22 November 2012

My Happy Ending

Halo?
Bagaimana?
Apakah kamu masih berjuang dalam masa berpuasa ini?
Aku harap kamu mampu dan mau menunggu saat bahagia kita akan datang..
Mencintaimu adalah hal yang aku lakukan secara diam-diam.
Aku tak ingin Allah tau bila aku menyayangi kamu..
Tapi apa daya, Allah Maha Tau akan segala apa yang ada di BumiNya..
Hatimu dan Hatiku, aku takut Hati kita membuat Allah marah dan cemburu..

Berpuasa! karna saling mencintai bukan sekarang waktunya!
Bagaimana My Happy Ending?
Apakah kamu masih bertahan dalam penantian panjang ini?
Aku punya kabar gembira untuk kamu, angka Delapan terkesan memaksa, bagaimana dengan angka Tujuh saja. Seperti angka yang kamu suka..
Berpuasalah hingga Tahun ke tujuh mulai dari tahun ini akan datang...
Bukan delapan lagi, tetapi Tujuh..

My Happy Ending, semoga senyum selalu tercipta di bibirmu..
Semoga jujur selalu tersirat dalam setiap ucapanmu. Semoga nafas yang kamu hembuskan selama ini, membawa kamu semakin dekat dengan hari bahagia itu. Hari dimana aku akan berteriak sekencang mungkin. Bila kamu memanglah HAPPY ENDING-ku!

My Happy Ending, dengarkan aku...
Aku menyayangi kamu dalam diamku :')

Hujan :')


Allah telah merencanakan bila hari ini, sidoarjo akan diguyur hujan. Dan Allah menghendakinya..
Terkabulah semua doa ku tentang hujan..
Memang. Sejak musim kemarau seharusnya berakhir, Sidoarjo nggak pernah di guyur hujan deras sama sekali. Paling pol juga gerimis, sisanya ya cuma mendung sama suara guntur Semacam harapan kosong gitu -_-
Sidoarjo rindu Hujan, dan hari ini.. rasa rindu itu terobati!

Awalnya siang itu aku dan temen-temen kelas pada nggak tau kalo di depan sudah suasana hujan. karena kita sedang asyik lihat video milik Pak Nadif guru Agama Kami yang baru saja pulang haji.. saking khusuknya temen-temen pada nggak sadar kalau sudah hujan..

tiba-tiba getar panjang bersumber dari ponselku..

"Alhamdulillah hujan, Mei"
"Iya hujan, soalnya aku lagi nangis :')"

dari pesan itulah aku lihat jendela dan........... benar! diluar sedang hujan. Ucapan hamdalah seketika terbisik perlahan dari mulutku. Seperti pesan teks yang dia kirim buat aku.. Alhamdulillah, hujan :)


Dampaknya, temen-temen juga banyak yang lihat ke arah jendela dan bersama-sama mengucap alhamdulillah atas turunnya hujan siang hari ini. seketika, AC buluk yang ada di dalem kelas jadi semakin nggak berfungsi. semua korden yang menutupi jendela yang ada telah dibuka. Semua Jendela dibiarkan menukar udara yang panas di dalam kelasku menjadi dingin dan sejuk karena hujan penuh berkah ini..

Saat-saat damai seperti ini, tiba-tiba aku teringat dengan socmed, Twitter!
hahaha, disana pasti ramai :D
betul sajaa, semua membahas tentang hujan :')

 


ting, ting tiiiiiiing. Jam pelajaran agama sudah habis,dan secara nggak langsung harusnya ini adalah jam pelajaran biologi. Gurunya dateng, tapi ijin rapat nggak bisa ngajar!  ini dia waktu kita untuk menikmati hujan..
berfoto bersama teman-teman :)





Minggu, 18 November 2012

Malam Minggu Penuh Cerita

Sabtu, 17 November 2012
Malam minggu, biasalahh! Aku jomblo. Dan aku sangat identik dengan malam minggu yang murung, suram, tanpa bahagia maupun senyuman. Tapi, hari sabtu kali ini sungguh bahgia. Bahkan aku sampai dibikin bingung jadinya. Ada dua jadwal penting di hari ini.

Reuni SD sama Nonton Pensi SMANTIG (T-rex)

Aku harus bisa bagi waktu! Dan aku mutusin buat gabung acara Reuni SD mulai dari jam 18.00 sampai jam 20.00 dan langsung cabut buat nonton T-Rex dari jam segitu sampek bubar deh minimal :D
Dateng ke Reuni bikin aku sedikit unmood. Dimana temen-teman lamaku pada bilang kalau aku makin gendutan. Iya! Aku sadar, waktu aku SD nggak segendut sekarang. Tapi sekarang juga nggak gendut gendut banget kok guys! Please ya, jaga perasaanku!

Aku mulai enjoy dan ngenikmatin suasana Reuni bareng temen-temenku. Berbagi cerita. Tuker-tukeran rasa kangen. Bercandaan dan masih banyak aktivitas seru yang sayang banget kalau di tinggalin. Termasuk makan-makan!
Tapi waktu aku lihat jam yang ada di tangan. Sudah hampir jam 20.00! Tapi makanan belum juga ada yang mateng.

Aku harus nonton pensi, tapi aku laper. Nunggu makanan mateng kok ya lamaa. Oke, sesuai jadwal yang sudah aku susun. Jam 20.00 aku sudah harus nonton T-Rex! Dengan berat hati, aku pamit sama temen-temen SD. Dan milih pulang ke rumah tanpa bawa makanan sesuapun! Padahal, bayar! *ehh

Sesampai di rumah...

Karena bau angus akibat bakar-bakar ikan sama temen SD, akhirnya aku milih buat ganti baju. Minimal, biar nggak bau.

Kamu dimana? Aku nunggu kamu..
Aku dirumah.. jawabku memberi isyarat!

Cerita di singkat, alhasil gue berangkat ke Sun City...
Nah lohh! Seperti yang aku duga. Anak itu ada di pintu masuk. Seperti biasa, selalu mengganggu ketenangan yang sedang tercipta saat seseorang yang dia kenal ada bersamaku. Berhasil, aku lolos! sosok itu tak terlalu mengganggu seperti biasanya.


***
   Aku mulai berjalan bersamanya, menyusuri jalan menuju pintu masuk Hall di Sun City. Menciptakan jarak dan menciptakan jeritan temanku yang nggak biasa lihat aku jalan bareng dia. Hahaha, mereka cuma bercandain aku yang lagi jalan. Malu sedikit malu, jarak semakin lebar aku ciptakan antara aku dan dia...

Bukan genggaman tangannya yang lekat dengan tanganku, malah stempel merah yang lebih lekat dan melekat di tangan kananku. Sial! Tapi memang ini benar adanya. Biar aku sama dia bisa masuk ke Pensi yang tinggal satu langkah lagi.

Jarak selalu tercipta diantara aku dan dia. Tanpa genggaman tangannya aku masuk lewat pintu itu... Masuk dan mencoba menikmati.... Ternyata Heavy Monster sedang tampil. Dengan lagu-lagu rege yang nggak begitu aku kenal, aku mencoba menikmati musik berdua dengan dia. Ingat! Masih tercipta jarak kok diantara kita :)

Suasana di dekat pintu masuk membuat aku dan dia tak nyaman. Akhirnya dia memilih untuk membawaku pergi dan sedikit merapat menuju ramainya penonton. Lagu Heavy Monster semakin membahana. Keinginan dia untuk bergabung bersama teman-temannya di tengah penonton sudah tak terbendung lagi. Tapi aku tetap saja menahannya untuk tetap di dekatku saja. Aku nggak mau sendirian!

Tiba-tiba teman cewek aku pada dateng dan aku asyik ngajak mereka ngobrol. Saat aku asyik dengan temanku, dia berusaha maju ke tengah-tengah penonton dan saat itu pula aku menahannya agar tetap disini. Sambil ngobrol, sambil nahan dia juga. Haha, lucu kalau diinget!

Pada akhirnya, dia berhasil lepas, dia berhasil menjauh dariku, dia berhasil bergabung dengan para manusia yang berjoged menikmati lagu Heavy Monster yang lumayan VAMOS itu!
Melihat dia dari kejauhan membuat aku tersenyum. Dia mencoba melompat bersama hentakan nada yang diciptakan personil Heavy Monster. Dari kejauhan pula, aku mencoba menikmati musik itu. Tapi nggak enak juga! Musik yang rege-rege gitu nggak terlalu bisa masuk di telingga aku. Alhasil, aku dengerin aja cerita dari temen cewek yang ada di samping aku.

Nggak lama setelah itu, aku coba lihat ke arah penonton yang ada di tengah, tempat dia pergi tadi, dia nggak ada? Dia nggak terlihat? Dia kemana?!! Haha, ternyata dia lagi lompat-lompat. Ngelihat dia kaya gitu berasa lagi lihat kerumunan kodok dimusim penghujan yang sedang gembira melompat-lompat. Hahaha. Lagu barusan itu adalah Lagu terakhir yang dibawain sama Heavy Monster. Sayang banget, dia Cuma bisa ngenikmatin satu lagu!

Setelah Heavy Monster pamit dan masuk backstage, dia juga balik lagi ke samping aku. Keringat bercucuran, seakan-akan dia habis pulang dari medan perang! Haha, aku berlebihan.

Dan ini dia yang sedari tadi aku tunggu. Bintang tamu yang paling mahal diantara bintang tamu yang lain, Abdul and The Coffe Theory
Lagu-lagunya nggak sebegitu keren sihh, tapi lumayanlah buat nyanyi bareng. Haha
Ada di samping dia bikin aku nyaman, tapi tetap.. masih ada jarak yang tercipta kok di antara kita berdua. bareng-bareng ndengerin lagu Abdul yang nggak begitu aku tau dengan detail. aku mencoba menikmati musik bersama dia..
Dari lagu yang ini ...

Amazing you, kau membuat ku terpana
Saat kamu menerima diriku apa adanya
kau buat aku jatuh cinta
kau buat diriku bahagia
kau buat diriku sempurna
Hanya kamu... Amazing you <3

Sama Lagu yang ini ...

Indah matamu, indah wajahmu
Mampu menyinari duniaku

Indah hatimu, indah cintamu
Mampu menyadarkan diriku
Walau tak ada cinta di dunia
Ku kan selalu di sampingmu
Karna kamu happy ending-ku .... <3

***
"Kamu happy endingku bukan ya?"
"Menurutmu?"
"Semoga happy endingku!" Jeritku saat musik mulai terdengar makin keras :D

Masih ada lagi yang satu ini ...
Secara nggak langsung, sebait kata-kata ini cocok buat hubungan aku sama dia :D

Satu dua minggu akan ku tunggu
Dua tiga bulan masih ku tunggu
Empat lima tahun ku masih di sini
Sampai bulan tak bersinar
Dan mentari telah sirna
Ku akan tetap setia menunggu

Dan yang Terakhir sebagai closing, ini dia.... Aku Suka Caramu!
Aku suka semua perhatianmu
Aku suka caramu menjaga diriku
Aku suka semuanya tentangmu
Engkau dan aku
Tercipta untuk jadi satu
Engkau dan aku
Ku kan selalu jadi milikmu
Walau waktu berputar
Cinta kita ‘kan bersinar selamanya
Aku suka semuanya tentang kamu

***

"Aku suka caramu menjaga diriku!" Jeritku sekali lagi!
"Cara apa?" tanyanya mulai membodohi diri...
"Aku suka semuanya tentang kamu!" Aku jawab sekali lagi sambil menyanyi berasama nada nada terakhir dari Abdul and The Coffe Theory ...










AKU SUKAAAAAAAAAA..... SEMUANYA TENTANG KAMU!!!
Good Night My Happy Ending :)

Sabtu, 17 November 2012

Kisah Kasih dari Sekolah


Di SMA Harapan Satu, saat bel istirahat berbunyi.
“Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!”
 Geng Lee, Geng Lee adalah Geng terkenal yang beranggotakan tiga cewek cantik, kaya, dan suka menyombongkan diri dengan barang-barang baru yang mereka beli. Cewek-cewek itu bernama Zahwa, Meilia, dan Ranita sebagai Ketua Gengnya.
Meilia : “Eh, kalian tau nggak. Kemarin kan aku cerita ke kalian kalau aku pengen Laptop baru. Nah, belum sempet aku bilang ke orang tuaku, mereka sudah beli lapotop buat aku. Bagus kan?!”
Ranita    : “Gitu aja bagus? Bagus dari mana? Nih, aku baru saja tadi dibelikan orang tuaku Blackberry!”
Meilia     : “Blackberry yang apa?”
Ranita    : “Blackberry Gemini sama Blackberry Torch”
Meilia     : “Yelah gitu doang bangga, mending juga laptopku!”
Zahwa   : “Sudah-sudah, di banding kalian, lebih bagus punyaku. I-Pad keluaran terbaru. Lihat, tinggal sentuh doang semua langsung beres!”
                Saat Geng Lee sedang asyik-asyik memainkan Gadget mereka, tiba-tiba Almas lewat dan melirik sinis melihat sikap Geng Lee yang sombong dengan benda-benda yang mereka miliki.
Almas                                    : “Ya Allah, mereka ini cantik-cantik tapi kok sombong banget sih?!”
                Melihat sikap Geng Lee yang semakin menjadi-jadi, Almas merasa semakin terusik dan memilih untuk berlalu.
Meilia     : “Eh, gimana kalau kita makan ke kantin aja? Aku laper nih?!”
Zahwa   : “Ayo!”
                Lalu, Geng Lee berjalan bersama menuju kantin sekolah. Saat mereka bercanda bersama, tiba-tiba mereka bertemu dengan Pak Estu, guru Kimia mereka dan sekaligus Kepala Sekolah Harapan Satu.
Zahwa   : “Assalamualaikum, Pak Estu!”
Pak Estu: “Waalaikummussalam”
                Mereka bertigapun memberi salam kepada Pak Estu secara bergantian.
Pak Estu : “Oh iya Zahwa, apakah kamu bisa menolong bapak?”
Zahwa   : “Minta tolong apa pak?”
Pak Estu : “Tolong panggilkan Almas. Suruh dia untuk segera menuju ruangan saya!”
Zahwa   : “Baik, Pak!”
                Zahwa berlalu dan pergi mencari Almas untuk menyampaikan pesan dari Pak Estu. Dengan senang hati Zahwa melakukan itu dan berhasil bertemu dengan Almas.
Zahwa   : “Almas!”
Almas    : “Oh, Zahwa. Iya, ada apa?” (tanya Almas dengan Lembut)
Zahwa   : “Begini, aku tadi bertemu dengan Pak Estu. Kata beliau kamu di suruh menuju ruangannya sekarang juga”
Almas    : “Oh begitu? Baiklah, sekarang aku akan kesana. Terima kasih ya, Zahwa!
Zahwa   : “Iya Almas, sama-sama”
                Setelah mendengar pesan dari Zahwa, dengan penasaran Almas datang ke ruangan Pak Estu dan memulai degan yakin untuk melangkah memasuki ruangan beliau.
Almas    : “Assalamualaikum, Pak Estu?!”
Pak Estu : “Waalaikummussalam”
Almas    : “Apa benar bapak tadi memanggil saya?”
Pak Estu : “Iya benar!”
Almas    : “Ada perlu apa ya Pak. Apa saya pernah berbuat salah?”
Pak Estu : “Iya, kamu kapan akan membayar tunggakan SPPmu selama satu tahun ini?”
Almas    : “Masalah itu saya kurang tau Pak. Karena Orang tua saya juga gajinya pas-pasan. Jadi untuk melunasi uang SPP selama satu tahun saya rasa saya tidak bisa menjanjikan itu, Pak!”
Pak Estu : “Saya sudah cukup sabar memberi kamu peluang untuk menunggak bayaran SPP selama satu taun. Satu bulan itu kamu harus membayar Rp. 1 juta. Sedangkan kamu sudah nunggak selama satu tahun. Jadi, hutangmu Rp. 12 juta. Saya nggak mau tau kamu harus bayar uang SPP itu dengan segera!”
Almas : “Iya pak. Saya akan berusaha agar uang SPP itu bisa terlunasi. Mungkin saya akan bekerja paruh waktu atau bagaimanapun saya akan melunasinya, Pak!”
Pak Estu : “Baiklah, sekarang kamu bisa kembali ke kelas!”
                Setelah keluar dari ruangan Pak Estu, wajah Almas sudah tidak tampan lagi. Dia murung seperti orang banyak masalah yang sedang ia alami.
Keesokan harinya.
                Saat anak-anak kelas XI IPA Enam sedang menikmati Jam kosong. Tiba-tiba Pak Estu datang dan lagi-lagi mencari Almas dan menyuruhnya untuk kembali datang ke ruangannya.
Pak Estu : “Permisi!” (dengan nada ketus)
Meilia     : “Bapak siapa ya?”
Ranita    : “Eh, itu Pak Estu, Mei!”
Meilia     : “Oh, Pak Estu. Maaf, saya agak-agak lupa, Pak!”
Pak Estu : “Sekarang jam pelajaran apa ini? Kok banyak yang mainan gadget sendiri!”
Zahwa   : “Jam kosong Pak. Gurunya nggak ada!”
Pak Estu : “Sini, I-pad nya saya sita ya?!”
Zahwa   : “Jangan pak! Ini barang mahal!”
Meilia : “Memangnya Pak Estu datang kemari ada perlu apa?”
Pak Estu : “Saya mencari Almas!”
Ranita    : “Nah itu kan Almas!” (sambil menunjuk ke arah Almas yang sedang asyik membaca buku)
Pak Estu : “Almas! Kamu segera ikut saya ke ruangan. Segera ya!”
Almas : “Baik pak!”
Saat di Ruangan Pak Estu
Pak Estu : “Bagaimana? Apa kamu sudah bisa menbayarnya?”
Almas    : “Saya sudah berusaha pak. Tapi uang saya masih saja belum cukup”
Pak Estu : “Pokoknya saya nggak mau tau. Kamu harus bayar Uang SPP itu dengan segera”
Almas    : “Untuk waktu sepat ini saya masih belum bisa, Pak!”
Pak Estu : ”Kalau begitu. Dengan terpaksa saya harus mengskors kamu selama satu minggu. Gunakan waktu itu sebaik mungkin!”
Almas    : “Tapi pak?! Apakah tidak ada jalan keluar lain?”
Pak Estu : “ ya keluar saja dari sekolah ini!”
Almas : “Ya jangan begitu juga pak. Baiklah, bila sudah tidak ada jalan lain. Maka saya terima skorsing dari bapak selama satu minggu. Saya akan berusaha untuk mendapatkan uang membayar SPP itu.
Pak Estu : “Baguslah!”
                Setelah keluar dari ruangan Pak Estu, untuk kedua kalinya wajah Almas semakin murung dan semakin tidak tampan lagi.
Keesokan harinya Almas tidak masuk sekolah karena skorsing dari Pak Estu. Melihat Almas sering tidak masuk beberapa hari ini, salah satu anggota dari Geng Lee merasa khawatir dan takut akan terjadi hal-hala tidak di inginkan terjadi pada Almas.
Zahwa   : “guys, Almas kemana ya? Kok dua hari ini nggak masuk?” (dengan wajah murung)
Ranita    : “kenapa kamu mencari Almas? Kamu khawatir dengannya?”
Zahwa   : “ Iya nih, dia nggak masuk rasanya ada yang kurang. Ada yang hilang, tapi entah itu apa?
Meilia     : “Khawatir, peduli, dan perhatian sih boleh. Tapi jangan pada orang yang salah dong!”
Ranita    : “Apa kamu menyimpan perasaan pada Almas?”
Zahwa   : “Mungkin, karena sungguh. Nggak ada dia rasanya aku kehilangan semangat!”
Meilia     “Haduh Zahwa, kamu tau sendiri kan? Dia itu benci sama kita. Dia nggak suka lihat kita kaya. Dia dengki sekali dengan Geng Lee. Kenapa harus kamu mengkhawatirkan dia?”
Ranita    : “Iya Zahwa. Kenapa?”
Zahwa   : “Entahlah. Semakin aku pungkiri. Rasa ini semakin jelas meuncul dan membuatku semakin khawatir dengan keadaan Almas”
Meilia     : “Akhir-Akhir ini kan dia selalu punya urusan dengan Pka Estu, mungkin kamu bisa tanya ke Beliau. Selama ini Almas ada dimana?”
Zahwa   : “Iya. Aku akan segera bertanya!”
Meilia     ; “Berhubung ini masalah bersambungan dengan Almas, mending kamu cari infonya sendirian aja yaa?”
Zahwa   : “Kenapa?”
Ranita    : “Kita mah ogah. Lihat Almas saja sudah males!”
Zahwa   : “Baiklah, aku akan pergi sendiri saja!”
                Akhirnya Zahwa mencari informasi tentang Almas dan mencoba bertanya kepada Pak Estu.
Zahwa   :  “Assalamualaikum, Pak Estu?!”
Pak Estu : “Waalaikummussalam. Ada perlu apa, Zahwa?”
Zahwa   : “Begini pak. Saya mau bertanya. Selama ini Almas kemana ya? Kok tidak masuk sekolah?”
Pak Estu : “Oh, dia saya skors selama satu minggu. Memangnya kenapa?”
Zahwa   : “Mengapa bapak skors Almas. Bukannya dia anak yang rajin?”
Pak Estu : “Dia memang rajin. Tapi dia tidak rajin dalam membayar SPP. Sudah satu tahun dia menuggak biaya sekolahnya. Jadi saya terpaksa skors dia selama satu minggu”
Zahwa   : “Kenapa harus di skors pak? Kan bapak bisa beri dia keringanan walaupun sedikit?!”
Pak Estu: “Lho?! Itu urusan saya sebagai kepala sekolah. Mengapa kamu jadi ikut-ikut?”
Zahwa   : “Iya pak, maaf. Kalau boleh tau, berapa biaya semuanya pak?”
Pak Estu : “Rp. 12 juta. Memangnya kenapa?”
Zahwa   : “Bagaimana kalau saya bayar tunggakan SPP Almas pak?!”
Pak Estu : “dengan uang apa kamu bisa bayar itu semua?”
Zahwa   : “ ini pak! Dengan I-Pad saya. Ini harganya hampir 12 juta. Bahkan bisa lebih!”
Pak Estu : “Coba saya lihat!”
Zahwa : “Bagaimana pak? Bisa kan?”
Pak Estu : “Baiklah. Ini saya terima sebagai pelunas uang SPP Almas”
Zahwa   : “Jadi besok Almas sudah bisa masuk sekolah kan Pak?”
Pak Estu : “Bisa, kalau dia mau!”
Zahwa : Tapi bapak harus janji untuk tidak memberi tau Almas bila yang melunasi uang SPPnya adala saya. Saya mohon pa?!”
Pak Estu : “Baiklah! Itu bisa saya atur!”
Zahwa   : “Terima kasih pak. Saya kembali ke kelas dulu. Sekali lagi terma kasih banyak!”
                Saat Zahwa kembali ke kelasnya
Zahwa : “Guys! Almas besok sudah bisa masuk lagi!”
Meilia : “Kok kamu girang banget?”
Zahwa : “ya ya dong! Kan bisa bertemu Almas lagi!”
Ranita : “I-Pad barumu mana?”
Meilia : “Iya Zahwa! I-Pad mu mana?”
Zahwa : “Jadi gini, selama ini Almas nggak masuk sekolah itu karena di skors sama Pak Estu. Gara-gara belum baya SPP selama satu tahun. Dan I-Pad tadi aku pake buat baya uang SPP Almas. Setidaknya biar Almas bisa masuk lagi. Dan aku nggak khawatir!”
Meilia     : “ Haduh Zahwa. Kamu terlalu baik. Kamu tau sendiri kan kalau Almas benci dengan Geng Lee. Aku sudah bilang itu berkali-kali. Dia jahat sama kita. Kenapa kamu malah baik-baikin dia sih!”
Zahwa : “Apa salahnya sih aku bantu teman kita yang lagi membutuhkan? Toh Almas juga butuh sekolah seperti kita!”
Ranita : “Entahlah, aku nggak paham sama jalan pikiranmu, Zahwa!”
                Keesokan harinya, Pak Estu datang menuju rumah Almas.
Pak Estu : “Permisi!”
Almas    : “Iya, silakan. Lho Pak Estu?! Ada apa Pak?” (terkejut)
Pak Estu : “Mulai besok kamu sudah boleh masuk sekolah!”
Almas    : “Lho? Bukannya masih kurang lima hari lagi ya Pak?”
Pak Estu : “Sudah jangan banyak tanya! Intinya kamu besok sudah harus bersekolah!”
Almas : “Baiklah pak. Saya akan masuk sekolah mulai besok. Terima kasih pak?! (menciumi tangan Pak Estu)
Hari ini Almas sudah mulai menjalani aktivitasnya dan kembali sekolah seperti biasa. Almas masih belum tahu. Bila yang menebus semua tunggakan uang SPPnya adala Zahwa. Dan Almas masih saja benci dan dengki melihat Geng Lee yang berkuasa karena kekayaan mereka.
10 TAHUN KEMUDIAN ....
Meilia : “Pak bakso yang pedas satu yaa!”
Ranita : “Aku juga pak!”
Saat Ranita dan Meilia makan Bakso di salah satu warung langganan mereka sejak SMA. Mereka bertemu dengan Almas secara tidak sengaja.
Meilia : “Ran, bukannya itu Almas yang dulu itu?!”
Ranita : “Iya, kita panggil saja dia!”
Meilia : “Almas!”
Almas : “Iya! Pak saya juga bakso satu ya?” (Almas memesan bakso juga)
Meilia : “Kamu masih ingat kita kan Almas?”
Almas : “Inget kok! Geng Lee kan?”
Ranita : “Iya betul!”
Meilia : “Sudah sepuluh tahun lamanya kita nggak ketemu. Gimana kamu, apa kabar?”
Almas : “Kabar baik! Bagaimana dengan kalian?”
Ranita : “Kita juga baik-baik aja?!”
Meilia : “Gimana? Sekarang kamu sudah kerja apa?”
Almas : “Alhamdulillah aku sudah kerja!”
Meilia : kamu ini ya? Masih tetep saja kaya dulu. Miskin kok ya songong!”
Almas : Sekarang aku sudah nggak miskin. Sekarang aku sudah punya usaha sendiri!”
Ranita : “Usaha apa?”
Almas : “Aku buka warung bakso!”
Meilia : “Oh, jadi tukang bakso?!”
Almas : “Iya. Tapi bakso aku sudah cabang kemana-mana!”
Ranita : “lantas? Untuk apa kamu makan bakso disini?!”
Almas : “sebagai pembanding saja. Ternyata bakso aku tetep yang paling enak!”
Meilia : “Sombong sekali kamu! Kamu masih ingat zahwa kan?”
Almas : “Masih lah! Zahwa Geng Lee itu kan? Kenapa dia?”
Meilia : “Dulu kamu pernah nunggak uang SPP selama satu tahun kan?”
Almas : “Iya, kalian tau dari mana?”
Meilia : “Zahwa yang selama ini mencari info tentang kamu. Dia khawatir melihta kamu nggak masuk sekolah beberapa hari”
Ranita : “Asal tau aja kamu, Al. Yang bayar uang 12 juta itu Zahwa. Dia merelakan I-Padnya terjual untuk melunasi tunggakan SPPmu”
Almas : “Apa?! Zahwa yang bayar SPP ku?!” (terkejut)
Meilia : “Iya Almas. Sebenarnya selama ini Zahwa menyimpan perasaan ke kamu. Maka dari itu dia sampai rela jual I-Padnya buat kamu yang sampai detik inipun kamu masih membenci Geng Lee!”
Almas : “Sungguh? Benar Zahwa yang membayar uang itu?!”
Ranita : “Iya Almas! Kamu tidak percaya?”
Meilia : “Begini saja, kan sekarang kamu sudah tahu, siapa sebenarnya Zahwa. Sekarang kamu mau biarkan dia pergi dan kamu lupakan atau kamu kejar dia dan bilang sesuatu untuk perbuatan baiknya selama ini?”
Almas : “Ya pasti aku akan cari Zahwa dan mengucapkan terima kasih. Berkat jasanya aku bisa seperti sekarang. Kalau boleh tau alamat zahwa dimana?”
Meilia : “Gang kelinci. RT 05 RW 03”
                Akhirnya Almas pergi dan berusaha mencari Zahwa dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan Zahwa selama ini tidak disadari Almas.
Almas : “Assalamualaikum!”
Zahwa : “Waalaikummussalam”
Almas : “Ini benar rumahnya Zahwa?”
Zahwa : “Iya benar. Saya sendiri!”
Almas : “Zahwa, ini aku Almas. Teman sewaktu SMA”
Zahwa : “apa benar kamu kamu Almas?”
Almas : “Iya aku Almas. Aku datang kemari ingin mengucap banyak terima kasih atas kebaikan kamu Zahwa!”
Zahwa : “Terima kasih untuk apa?” (Tanya Zahwa membangkitkan masa lalu)
Almas : “Kamu rela menjual I-Padmu untuk melunasi uang SPPku yang dulu. Sekarang aku sudah sukses Zahwa. Sekarang aku sudah kaya seperti kamu dan Geng Lee. Jadi aku mengucapkan banyak terima kasih sama kamu. Kamu baik sekali
Zahwa : Iya, Almas. Aku ikhlas melakukan itu semua. Sama-sama J
                Akhirnya Almas melanjutkan hubungan dengan Zahwa entah dengan  status apa? Yang jelas. Zahwa bersama Geng Lee sudah berbaikan dengan Almas dan hidup mereka bahagia selamanya J













Unsur Instriksik
  • Tema : Kisah Cinta
  • Judul : Kisah Kasih dari Sekolah
  • Watak Tokoh :
  1. Zahwa             : Pribadi yang sombong namun mempunyai rasa sosial yang tinggi dan peduli terhadap sesama.
  2. Almas              : Pribadi yang baik, bijak dan sangat sopan dalam berbicara dan bersikap.
  3. Meilia              : Pribadi yang sombong. Sering egois, dan bicara seenaknya sendiri.
  4. Ranita              : Pribadi yang sombong dan suka pamrih
  5. Ganggas          : Bersahajah dengan usahanya J

  • Pesan Moral : Jangan mudah menggambil kesimpulan akan sikap seseorang dan jangan pernah merasa benar saat melihat seseorang berbuat salah. Karena kesalahan adalah hal yang wajar dan bisa dirubah menjadi kebaikan untuk sesamanya J

Rabu, 14 November 2012

SIEDEX 2012

"Ada kabar mencuat dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang menggelar pameran pendidikan bertajuk "Sidoarjo Education Expo (Siedex) 2012" di Ball Room Sun City Sidoarjo pada 13 sampai 16 November."

Secara nggak langsung, hari libur gue terusik. Rabu, 14 November 2012. Beberapa hari lalu ada kabar terucap dari bibir seorang guru yang menyebutkan bahwa hari Rabu, semua akan belajar di rumah masing-masing. Mendengar kabar itu, sontak temen sekelas gue berteriak girang mirip kayak orang yang nggak pernah ngerasain liburan.

Satu hari setelah kabar tersebut tersebar. Saat itu pula ada kabar baru muncul lagi. Bila, hari Rabu adalah bukan hari libur. gue sihh nggak percaya, tapi tiba-tiba pihak guru mengadakan pemanggilan ketua kelas atas informasi bila besok nggak jadi libur itu benar. Haduhh, hari buruk kembali tercipta!

Belum juga rasa kaget gue hilang, ternyata hari Rabu hanya diisi dengan dua jam mata pelajaran aja. Selanjutnya Semua Siswa Wajib Hadir di acara SIEDEX yang diadakan oleh pihak pemerintah Sidoarjo.

Lumayan kecewa, tapi hal ini terjadi setiap tahun, jadi ya kaya sudah terbiasa gitu!


***

Hari Rabu tiba, bangun kesiangan, berangkat sekolah dan memulai pembelajaran. Semua berlalu begitu cepat. SIEDEX semakin mendekat. Tak kuasa mendengar koar-koar yang bersumber dari Kantor Guru untuk memerintahkan agar semua murid segera berangkat ke Sun City untuk menghadiri SIEDEX!

masuk Sun City, tiba-tiba banyak kuning-kuning di parkiran

Selain yang kuning-kuning, tenyata ada juga yang make kereta kelinci buat dateng ke SIEDEX :D mbelain bener?!


Selesai gue parkir, ehhh tiba-tiba ada rombingan yang make Bis buat dateng kesini, waduhh! bocahnya bejibun. Rame! Hahaha...



nah ini juga ada lagi nih yang antusias,

Semangat anak SD yang dateng disini kalihatan gede banget, padahal badan mereka nggak segede gue -_-

***

Mulai masuk SIEDEX dan mulai sedikit males...


Baru masuk sudah di sambut dengan pemandangan dari Stand milik Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo,


Lihat! Di Stand ini banyak jajanan yang sering di makan anak SD. Gue jadi kangen masa-masa itu. Boleh nggak yaa, gue mintak jajanan ini? :D


TUNGGU, Cermati!


Ya Tuhan, makanan ini bahaya?! haha gue rasa, gue sudah ngerti sejak dulu. kalo semua makanan tersebut terbuat dari bahan yang berbahaya. tapi kantong terlalu mencekik. rasa enak mengalahkan segalanya. kesehatan jadi sedikit terlupakan. Hmmm, jajan-jajan ituuu!

Setelah gue mampir ke Stand milik Dinas Kesehatan, gue lanjut nyari Stand sekolah gue. SMA NEGERI 3 SIDOARJO. gue nggak sempet abadikan gambar dan bentuk Standnya. karna waktu gue dateng, Stand itu penuh. Wehh! apa banyak yang tertarik?? ternyata nggak seratus persen gitu. Kita yang dateng wajib ngisi daftar hadir. Seperti itulah, seperti yang aku duga. Antre!!

Untuk mengisi waktu luang selagi masih antre, gue lihat di Stand sekolah gue ada pohon harapan. Rupanya sudah ada yang menggantungkan harapannya di situ! haha. Sudah jelas cuma harapan, kok malah di gantung-gantung. Semakin hanya menjadi sebuah HARAPAN yang nggak akan berubah! :D

ini dia, gue masih sempet foto harapan-harapan yang sedikit menarik di situ! (menurut gue) (sekilas)

 

***

Hingga sudah tiba saatnya gue tanda tangan di buku daftar hadir. Sesudah itu, gue lanjut sampai ke stand yang terakhir. dan selama itu, gue nyari mana yang menarik di sini! mana yaa??

Gue lelah, nggak ada yang begitu menarik disini. hitung-hitung semua memang sudah pada standartnya.
Akhirnya gue pilih buat pulang dan menyusuri jalan Ball Room Sun City biar bisa cepet-cepet keluar. Dan saat di ujung jalan, ada yang bersinar, sedikit menarik daripada yang lain.

INI DIA!!!

GANTENG = NGGAK NGEROKOK! 
ITU KEREN! ITU MENARIK :)

@meeiliaaa

Selasa, 13 November 2012

Bapak Bangsa Paling Sexy

“Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.” ― Sukarno



Sukarno, entah kenapa? setiap kali gue denger, gue lihat. sosoknya itu sungguh menggetarkan jiwa. serasa darah ini mengalir lebih deras. Dan yang paling aneh itu tiap gue lihat gambar atau video semasa beliau hidup, nggak ngerti kenapa, kok ada yang bergetar di perasaan gue. Semacam semangat menggelora? atau memang gambaran tentang beliau itu sungguh terasa hidup.


menurut gue, Makhluk Tuhan Paling Sexy ini punya kharisma yang besar.lihat, tatapan yang tajam. wajah penuh keyakinan. otak yang selalu dipenuhi ide yang apik dan indah. apa lagi sihh kata-kata yang bisa gue pakai buat ngegambarin sosok beliau.


pasri kita tau. Pancasila, yang selama ini kita ucapkan setiap kali upacara. yang selama ini kita genggam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.. lima kalimat itu tersusun dari bibirnya yang indah. lima kalimat penuh arti dan dapat menyatukan banyak perbedaan yang tercipta di Indonesia.

Kata bangga itu selalu patut dijunjung tinggi terkhusus untuk beliau. seorang bapak pendiri bangsa. dengan semangat membahana menyadarkan bangsa kita dengan lantunan pidatonya yang membakar saat kita dulu masih terbodohi.

lihat, betapa semangatnya beliau!



Semangat macam apa ya yang beliau miliki. jujur saja, gue juga mau banget punya peran penting buat Indonesia :)

satu hal yang nggak gue suka dari beliau. satu hal kecil namun sedikit mendasar..

MEROKOK!
 

Hal ini fatal banget. Rokok itu nggak baik buat kesehatan, fisik maupun dompet!

Bung Karno, lahir pada tahun 1901, dengan keadaan sehat dan otak yang siap untuk di cerdaskan. Selama kurang lebih 69 tahun, kesehatan beliau semakin menurun dan memburuk. Sempat dinyatakan mengidap gangguan ginjal. Dan pada akhirnya beliau meninggal dunia dan meninggalkan kenangan besar nan indah untuk Indonesia yang luas ini.

21 Juni 1970,

Pahlawan bangsaku telah pergi.
Langkahnya terhenti, sosoknya terkenang, hingga kini.
Al fatihah untuk beliau selalu tercurah.
Bapak bangsa, saya tidak pernah bertemu dengan anda, tapi sosok anda terasa dekat.
Saat melihat layar hitam putih tempat penggambaran kharismamu yang besar,
Saat itu pula hati ini bergetar!
M.E.R.D.E.K.A !!

@Meeiliaaa

Minggu, 11 November 2012

IPA ENAM

Disini tempat aku berjuang menggapai masa depan di langkah awal :)
bersama mereka, keluarga IPA ENAM :)